Langsung ke konten utama

Nyaleg


Suatu sore, aku ngobrol dengan ibu mertuaku. Beliau nanya apa saya berminat ikut2an nyaleg. Mendengarnya saya tertawa, aku menjawab 'enggaklah bu',. Tentunya aku punya alasan, untuk memperjuangkan nasib dan membantu rakyat gak harus jadi anggota dewan. Toh dengan mengabdi di bidang kesehatan saya pikir lebih mulia. Saya pesimis melihat banyaknya caleg skrang, mampu gak sih.? Atau maaf, hanya ingin mencari kekayaan semata,? Harta, tahta, dan wanita, ingat kasus2 yang terjadi ada anggota dewan nyabu, korupsi gila2an, bikin video mesum, apa lagi. Beginikah orang2 terhormat perangainya??. So ,jangan salah pilih kawan. ,damailah pemilu 2009, jayalah Indonesiaku tercinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKHLAK MURID TERHADAP GURU

AKHLAK MURID KEPADA GURU PENDAHULUAN Masih ingat penggalan lagu ini “ Oh Ibu dan Ayah selamat pagi, ku pergi sekolah sampai kan nanti, Selamat belajar nak, penuh  semangat, rajinlah selalu tentu kau dapat, hormati gurumu sayangi teman, itulah tandanya kau murid budiman” (Ciptaan Ibu Sud). Lagu ini sangat sederhana sekali namun memiliki makna yang mendalam. Seorang pelajar senantiasa diajarkan untuk senantiasa meminta doa restu ayah-bundanya setiap kali pergi sekolah belajar. Kemudian nasehat yang singkat namun luar biasa untuk senantiasa penuh semangat pasti akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Tak kalah pentingnya adalah menghormati (memuliakan) guru gurunya dan menyayangi teman teman sebagaimana menyayangi saudara kandung sendiri. Jika hal tersebut maka pantas seorang pelajar itu disebut sebagai murid yang budiman. Keberhasilan pelajar yang paripurna adalah menjadi orang yang handal dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang teknologi (IPTEK) yang digelutinya serta ...

DOKTER AHLI TOMAT

Foto ini kuambil sat melihat-lihat kebun tomatku (sekitar Februari 2009). nggak pake baju karena abiss ngeladang so keringatan juga ya padahal disana dingiin banget, maklum karena letaknya di kaki Gunung Kerinci..Kebun ini terletak di belakang rumah dinasku, di desa Gunung Labu, Kayu Aro, Kabupaten Kerinci Jambi. Ide untuk menanam tomat ini muncul ketika pertama kali aku menginjakkan kai di desa itu. Aku lihat ada lahan kosong di belakang yang masih milik Komplek Puskesmas yang baru di bangun 2 tahun yang lalu, tapi sampai sekarang belum jalan operasionalnya secara full. Kebetulan pula di daerah ini komunitas orang Jawa perantauan, dan sangt kebetulan pula, aku agak fasih berbahasa Jawa, kloplah. dalam waktu seminggu Alhamdulillah aku sudah dapat mengakrabkan diri dengan sebahagian besar warganya. Pak Kades yang pertama kali menganjurkan aku untuk menanam tanah kosong tersebut. akhirnya pada buklan Desember 2008 dibantu seorang warga yang baik hati (bapak Marsono) mulailah proyek tom...