Setiap tanggal 22 Juli diperingati sebagai Hari Anak Nasional. Namun segudang masalah masih membelenggu nasib anak-anak indonesia, mulai dari human trafficking, KDRT, kekerasan seksual bahkan jadi korban pembunuhan. yang terakhir diberitakan seorang balita anak dari seorang perwira polisi dibunuh secara keji. Namun pada kesempatan kali ini, kita akan membicarakan tentang hak anak ( sebetulnya bukan hanya anak saja, kita semua) untuk mendapatkan ruang yang bebas polusi terutama asap rokok.
Tetangga Saya sendiri, yang tinggal di pemukiman padat di kota T yang memilliki seorang balita, eh ternyata tak henti henti menghisap rokok didalam rumah, diberitahu malah ngeyel, "duit duit gue, rumah rumah gue, buktinye gue, anak ane sehat sehat saja tuh " kilahnya. ini bukan hanya terjadi pada keluarga tersebut, namun saya pikir di keluarga lain masih banyak yang memiliki kebiasaan buruk begitu. rokok sendiri bagi para pecandunya sendiri sama saja dengan memfasilitasi datangnya penyakit kronis paru, mulai dari bronkitis kronik (radang paru menahun), Asma, mempermudah terkena infeksi paru (TBC, pneumonia dll), PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), kanker paru, dan tak kalah pentingya adalah penyakit pembuluh darah yang dapat memfasilitasi terkena serangan jantung dan stroke. relakah anda mati muda meninggalkan istri dan anak anak anda yang masih butuh perlindungan dan kasih sayang dari ayahnya ataupun suaminya?.
Ilustrasi kedua, ditengah kemacetan luar biasa, disertai kepulan asap kendaraan bermotor, didalam sebuah metromini yang penuh sesak terdapat seorang Bapak dengan santainya mengepulkan asap rokoknya dalam kendaraan tersebut, padahal disebelahnya duduk istrinya dan seorang bayinya, si ibu kelihatan megap megap sepertinya, sementara si bayi kian rewel dan menangis kencang. pas ditegur malah kita yang dipelototin. yang paling parah lagi seorang ayah menggendong bayinya yang baru berusia 6 bulan, sembari asik menikmati rokoknya. lua biasa............................................................ zalimnya (maksudnya). masih ngeyel juga ???, jangan kaget sekarang ini sudah ada insiden kanker paru yang mengenai mereka yang masih berumur di bawah 30 tahunan, atau bahkan di usia belasan tahun
Ini hanya 2 ilustrasi saja, masih banyak lagi tingkah pola orangtua yang perokok yang tidak peduli akan kesehatan anaknya. dulu istilahnya perokok pasif, sekarang lebih dikenal sebagai "secondhand smoker". pajanan asap rokok pada bayi dan balita menyebabkan gangguan perkembangan dan kesehatan paru anak. mulai dari gangguan ringan berupa batuk-batuk, sampai serangan asma, Infeksi paru (bronkopneumonia) yang harus mendapatkan penanganan kesehatan secara intensif. apakah anda rela mengorbankan kesehatan anak anda hanya untuk sebatang rokok, yang sama sekali tak bermanfaat itu???????
Mari kita kita peduli kesehatan anak anak kita. sebab mereka lah calon calon pemimpin bangsa ini untuk memajukan martabat bangsa kita di mata dunia, apalah jadinya kalo mereka sedari kecil sudah terpajan asap rokok, dampaknya hanya akan menciptakan generasi generasi sesak nafas, bengek, dan lain sebagainya . bagaimana mau bersaing menjadi negara maju ? atau paling tidak bisa jadi kebanggaan buat anda anda sebagai orangtuanya, memiliki anak yang sehat dan berprestasi
Komentar
Posting Komentar